Prinsip Akidah Ahlussunnah I

بسم الله الرحمن الرحيم

Mendoakan Sahabat Rasululloh.

Segala puji penuh ta’dzim hanya milik Alloh عزّوجلّ, sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi yang mulia Muhammad bin Abdillah, dan kepada seluruh keluarga dan para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya hingga akhir zaman.

Ahlussunnah mencintai seluruh para sahabat Rasululloh صلى الله عليه و سلّم, memohonkan ampunan dan rahmat untuk mereka, tidak mencela dan menghina mereka. Berbeda dengan i’tiqod kaum zindiq aliran sesat dan menyesatkan syiah rofidhoh.

Mereka sangat membenci para sahabat, hati-hati mereka mendidih mendengar nama-nama mereka didoakan, dada-dada mereka dipenuhi dendam dan kebencian kepada mereka, lisan-lisan mereka basah dengan cercaan, makian dan hinaan kepada Al-Muhajirin dan Anshor. Semoga Alloh عزّوجلّ membalas mereka dengan seberat-beratnya.

Imam Abu Bakr Abdulloh bin Az-Zubair Al-Humaidi رحمه الله تعالى mengatakan:
و الترحّم على أصحاب محمّد صلى الله عليه و سلّم كلّهم فإنَّ اللهَ عزّوجلّ قال: {وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ} [الحشر: 10]. فلم نؤمر إلّا بالإستغفار لهم, فمن سبّهم أو تنقّصهم أو أحداً منهم فليس على السنّة, و ليس له في الفيئ حقٌّ.
أخبرنا بذلك غير واحد عن مالك بن أنس أنّه قال قسم الله تعالى الفيئ فقال: {لِلْفُقَرَاءِ الْمُهَاجِرِينَ الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ}. ثمّ قال: {وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا} الآية. “فمن لم يقل هذا لهم فليس ممّن جعل له الفيئ”.

Artinya:

“Dan (diantara prinsip kami: Ahlussunnah) adalah memohonkan rahmat untuk para sahabat Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلّم semuanya; karena Alloh عزّوجلّ berfirman: “Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkautanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sungguh Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang”. [QS:59:10].
[Imam Al-Humaidi]: Maka kita tidak diperintahkan melainkan hanya memohonkan istighfar untuk mereka (Muhajirin dan Anshor), maka siapa saja yang mencela mereka, atau menghinakan mereka, atau salah seorang dari mereka, maka (orang tersebut) tidak berada di atas As-Sunnah.

[Al-Humaidi]: Telah memberitakan kepada kami lebih dari satu orang (banyak orang), dari Imam Malik bin Anas bahwasanya beliau berkata: ” Alloh عزّوجلّ telah membagi (harta fa’i), maka Dia (Alloh) berfirman: “(Harta rampasan itu juga [fa’i]) untuk orang-orang fakir yang berhijrah yang terusir dari kampung halamannya..” [QS:59:8]. Kemudian setelahnya Dia (Alloh) berfirman: “Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami..” [QS:59:10].
[Imam Malik]: Maka siapa saja yang tidak mengucapkan (doa seperti di ayat) ini untuk mereka (-yakni para sahabat) maka dia tidak termasuk orang yang mendapatkan jatah fa’i (harta rampasan perang)”.
[dari kitab “Ushul As-Sunnah”: prinsip ke-III, halaman 1, karya Imam Al-Humaidi].

Ini adalah satu prinsip akidah Ahlussunnah wal Jamaah, dari sekian banyak prinsip-prinsip akidah yang sangat berbeda dengan prinsip-prinsip akidah kaum syiah rofidhoh yang sangat menyimpang sekali.

Perbedaan prinsip-prinsip akidah inilah yang menjadi jembatan pemisah yang terbentang panjang nan luas, antara kita Ahlussunnah wal jamaah dengan kaum zindik agama sesat lagi menyesatkan syiah rofidhoh.

Ketahuilah kaum muslimin, syiah rofidhoh tidak akan pernah bersatu dan bertemu dengan ahlussunnah di atas satu meja ramah-tamah dan bercengkerama satu sama lain hingga akhir masa. Syiah rofidhoh bukan dari islam, akidahnya lebih dekat kepada agama majusi (Persia) dibandingkan dengan agama Islam yang hanif ini.

Mereka sangat mencintai Abu Lu’luah orang majusi budak kafir yang telah membunuh sahabat yang mulia Umar bin Khothob رضي الله عنه, kuburannya diagungkan dan dipuja oleh syiah rofidhoh karena mereka menganggap dia ini adalah pahlawan besar yang telah menyumbangkan jasa besar untuk agama mereka yang sesat itu.

Apa jasa besar Abu Lu’luah orang majusi ini persi super hero kaum zindik syiah rofidhoh? Jawabannya tidak lain adalah karena dia telah membunuh sahabat Nabi yang muliaعليه الصلاة و السلام yakni Umar bin Al-Khothobرضي الله عنه .

Fathul Bari Lomboki.
Jakarta – Kav. Bulak/Klender
Kamis, 03-6-1435H/April 2014.

Tinggalkan komentar